lihatlah dia.
kepercayaan dirinya bagai seorang dewa yang tak mengenal kesalahan, ketika kebahagiaan akan sebuah keramaian menaunginya.
dan ketika semua keramaian itu berakhir, dia hendak datang kembali padaku untuk bertumpu, bersandar, dan mengeluh.
inilah aku: pelampiasanmu.
harga diriku harusnya jauh diatas ini, tapi kau merobek dan menurunkannya tanpa rasa bersalah.
harusnya aku bisa berdiri tegak di depan dunia dan menguasainya.
tapi tidak.
ketika itu terjadi, engkau datang padaku, menyentuh hatiku yang terdalam.
setelah itu kau koyak lagi hatiku yang sudah cukup berlubang karena dunia jahat ini dengan cakar sifatmu.
ku terluka, kau tahu.
dan aku lebih suka kau menyuruhku untuk mengakhiri hidupku.
akan kulakukan dengan senang hati, karena sakit ini lebih dari kematian dan sesudahnya.
karya: diaz ananta
Jumat, 13 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar